Friday 25 September 2015

(Sinopsis Novel) Telekinesis: Tragedi Terbakarnya Sang Musisi


   Pesulap cerdas nan cemerlang Kaisar Sulaiman kembali terlibat dalam sebuah kasus yang misterius. Zarry, seorang vokalis beken dari band ibukota yang sedang naik daun tiba-tiba tewas terbakar usai turun panggung konser. Hanya Dina si manajer yang melihat tubuh Zarry terbakar hebat di depan mata. Tragedi itu kian janggal ketika Kaisar menemukan sebuah kode yang mengisyaratkan tantangan langsung untuk dirinya dari si pelaku. Di bawah komando Kepala Dit V Tipidter Bareskrim Polri Umam Al-Hakim, Kaisar bersama Dimas sobat kentalnya mencoba memecahkan kasus aneh ini.
   Belum tuntas memeriksa TKP, pemuda bernaluri tajam ini kembali dikejutkan dengan kebakaran yang melanda sebuah perusahaan koran ternama. Parahnya, si Pembakar Berantai kembali memberi kode bahwa malam berikutnya dia akan kembali menebar teror. Hal itu memaksa Kaisar mempertaruhkan nyawa agar bisa menemukan si pelaku. Sayangnya, seorang perempuan justru dikorbankan si Pembakar Berantai di depan mata Kaisar. Pemuda itu semakin naik pitam ketika sang psikopat memiliki kesempatan untuk membakar dirinya, namun malah tersenyum dan berlalu.
   Di sisi lain, Kaisar kembali bertemu Griffin si kucing besar bersayap di mimpinya. Hewan dengan bentuk sama seperti bandul kalung yang ditemukannya tanpa sengaja setengah tahun lalu. Berlatar tempat pegunungan Alpen yang indah nan dingin, hewan mitologi asal Andalusia itu menyempurnakan kemampuan spiritual Kaisar yang sebelumnya masih terhijab. Berkat itu, Kaisar sanggup mengimbangi si Pembakar Berantai yang mampu menghanguskan semua yang disukainya.
   Siapa sebenarnya identitas si Pembakar Berantai? Apa tujuannya? Bagaimana pula kemampuan sesungguhnya sehingga si Pembakar dapat mengobar api begitu mudah? Mampukah Kaisar mengatasi ancaman-ancaman metafisis di luar nalar yang meneror dirinya dan orang-orang di sekelilingnya? Berbekal kelurusan niat, naluri tajam, ketelitian, dan keberanian ekstra, Kaisar sampai pada pertarungan final dengan si Pembakar Berantai di sebuah puncak gedung tinggi. Detik-detik yang mendebarkan!


* * *

   Novel berjudul "Telekinesis: Tragedi Pembakaran Berantai" ini merupakan sekuel dari novel sebelumnya, "Telekinesis: Pertarungan Kekuatan Iblis dan Malaikat". Dengan genre Spiritual Thriller, penulis mengkombinasi alur cerita yang mendebarkan dengan unsur Spiritualisme. Kenapa Spiritual, bukan Fantasi? Bila Fantasi adalah hasil imajinasi yang jauh di awang-awang, Spiritualisme lebih manusiawi dan 'membumi'. Telekinesis adalah contoh konkretnya.
   Telekinesis bukanlah sebuah kemampuan super yang hanya ada di film saja. Kekuatan ini memang eksis pada kehidupan nyata. Telekinesis berasal dari kekuatan pikiran alamiah manusia. Contohnya, ketika dalam kondisi terjepit, seseorang bisa melakukan hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukannya. Seperti melompati pagar yang terlampau tinggi saat dikejar anjing. Atau, menerima sinyal bahaya entah dari mana datangnya. Pada kisahnya, tenaga dari kemampuan ini dilipatgandakan dengan memanfaatkan energi makhluk dimensi lain sebagai sumber utamanya. Fenomena-fenomena yang sering kita dengar bukan?
   Hal inilah yang diekplorasi penulis dalam dua karya fiksinya ini. Kisahnya semakin berwarna dengan latar belakang tokoh utama yaitu Kaisar yang merupakan seorang pesulap terkenal di kota asalnya, Surabaya. Ayahnya seorang jurnalis tersohor yang meninggal secara janggal di Amerika Serikat saat mengejar seorang pejabat korup. Kaisar tidak beraksi sendirian. Selain ada Dimas si cerdik ceplas-ceplos yang selalu menemaninya, ada sosok peramal seribu wajah bernama Cleo Clairvoyant. Dialah yang selalu mengawasi dan melindungi Kaisar dari jauh dengan kemampuan supranaturalnya.
   Selain unsur hiburan, novel ini memiliki kritik sosio-religius yang cukup tajam. Di antaranya adalah stereotip konvensional mengenai malaikat. Munkar dan Nakir selalu digambarkan duduk santai di pundak kiri dan kanan setiap manusia, membawa buku dan alat tulis untuk mencatat seluruh amalan. Begitu pula Israfil si Pembawa Sangkakala pemanggil hari kiamat. Karena (di benak masyarakat luas) si makhluk cahaya ini begitu nganggur menunggu momen hari akhir, Israfil berinisiatif untuk memberi kontribusi lebih di kehidupan dunia. Dia ingin mencegah Iblis agar tidak semakin semena-mena merusak tatanan hidup manusia. Dari situlah dia menemukan Kaisar yang berhati lurus seperti Nabi Ibrahim, tulus seperti Nabi Muhammad, dan membuatnya berilmu setinggi Nabi Sulaiman!
   Seperti apa kisah lengkapnya? Segera baca "Telekinesis: Pertarungan Kekuatan Iblis dan Malaikat". Sebab, tidak lama lagi sekuelnya akan segera terbit. Akhirul kata, enjoy!

NB: Ini penampakan cover dari Telekinesis: Pertarungan Kekuatan Iblis dan Malaikat saat masuk di koran Jawa Pos 15 Mei 2014 lalu.

No comments:

Post a Comment